Silahkan klik link dibawah ini untuk mendownload
Nature is your eternal teacher, learn as long as you live, keep trying because you're capable of!
Jumat, 06 Desember 2013
ANALISIS SK, KD, INDIKATOR, TUJUAN PEMBELAJARAN RANAH KOGNITIF
File ini dalam bentuk makalah.
Untuk mendowload file ini silahkan klik :
Selasa, 03 Desember 2013
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN SMK : PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN
BAHAN PEMBELAJARAN SMK : PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN
NAMA
: OVITA LAURA
NIM
: 06121012007
PENDIDIKAN
TEKNIK MESIN 2012
Bahan ajar dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Pengertian bahan ajar yang lain
yaitu: bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau
instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Bahan ajar
juga dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis
baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana
yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Bentuk-bentuk
bahan ajar dapat berupa:
• Bahan cetak seperti: hand out,
buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
• Audio Visual seperti:
video/film,VCD
• Audio seperti: radio, kaset,
CD audio, PH
• Visual: foto, gambar,
model/maket.
• Multi Media: CD interaktif,
Computer Based, Internet
Karena pada materi ini membahas tentang Modul Pembelajaran, maka
pegertian Modul Pembelajaran merupakan alat atau sarana pembelajaran yang
berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang
secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan
dapat digunakan secara mandiri. Adapun ciri-ciri modul pembelajaran :
- modul harus mampu membelajarkan diri sendiri (self learning)
- tujuan awal dan tujuan akhir modul harus jelas dan dirumuskan secara terukur
- materi dikemas dalam unit-unit kecil dan tuntas, terseda contoh-contoh dan ilustrasi yang jelas
- tersedianya soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya
- materi “up to date” dan kontekstual
- bahasa sederhana, lugas, dan komunikatif
- terdapat rangkuman materi pembelajaran
- tersedia instrumen penilaian yang memungkinkan siswa melakukan “self assessment”
- mengukur tingkat penguasaan materi diri sendiri
- terdapat umpan balik atas penilaian peserta diklat (feedback)
- adanya informasi tentang rujukan, pengayaan, referensi yang mendukung materi
- modul digunakan untuk orang lain, bukan untuk penulis semata
Tujuan Penulisan Modul Pembelajaran :
- Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
- Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya gerak indera, baik siswa atau peserta diklat juga guru dan instruktur.
- Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi seperti: meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat, mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya, memungkinkan murid dapat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya, memungkinkan siswa atau peserta didik untuk dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
Kesimpulan : Menurut Saya, Modul Pembelajaran merupakan suatu
sarana untuk membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Modul
pembelajaran dibuat agar mempermudah penyajian materi, dan siswa maupun guru
tidak akan dibatasi oleh waktu untuk mempelajari suatu ilmu pengetahuan karena
materi telah disampaikan dalam modul.
Jumat, 22 November 2013
KOMPOSIT - MATERIAL TEKNIK
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Serat sebagai elemen penguat sangat menentukan sifat mekanik dari komposit karena meneruskan beban yang didistribusikan oleh
matrik. Orientasi, ukuran, danbentuk
serta material serat adalah faktor-faktor yang mempengaruhi property mekanik
dari lamina.
Serat alam yang dikombinasikan dengan resin sebagai matrik akan dapat
menghasilkan komposit alternatif yang salah satunya berguna untuk aplikasi material industri. Dengan
memvariasikan lebar serat woven tersebut diharapkan akan didapatkan hasil
properti mekanik komposit yang maksimal untuk mendukung pemanfaatan komposit
alternatif.
Dalam pembahasan komposit penguat serat alam acak yang dicontohkan dengan
bambu memiliki keunggulan komposit serat bambu dibandingkan dengan fiber glass
adalah komposit serat bambu lebih ramah lingkungan karena mampu terdegradasi
secara alami dan harganya pun lebih murah dibandingkan fiber glass. Sedangkan fiber glass sukar terdegradasi secara alami. Selain itu fiber
glass juga menghasilkan gas CO dan debu yang berbahaya bagi
kesehatan jika fiber glass didaur ulang, sehingga perlu
adanya bahan alternatif pengganti fiber glass tersebut.
Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat istimewa yang sulit didapat dari logam. Komposit merupakan material
alternative yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dengan latar belakang permasalahan di atas, maka
perumusan masalah yang
diketengahkan dalam penyusunan makalah ini penulisan merumuskan masalah
sebagai berikut :
1.
Apakah material komposit itu?
2.
Apa saja jenis-jenis dari material
komposit?
3.
Apa saja contoh material komposit itu?
4.
Apa kelebihan dan kekurangan
material komposit itu?
1.3 BATASAN MASALAH
Untuk menghindari
semakin meluasnya masalah
yang akan di
bahas maka penyusun perlu membatasi
masalah, yang akan
dibahas yaitu tentang pengertian
material komposit, jenis-jenis material komposit, dan contoh dari material
komposit.
1.4 MAKSUD DAN TUJUAN
Dengan perumusan
masalah sebagaimana di kemukakan
diatas, maka yang menjadi tujuan makalah ini adalah :
1.
Menerapkan ilmu-ilmu yang
di pelajari selama kuliah dan
bekerja.
2.
Mengembangkan dan menginformasikan tentang material komposit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MATERIAL
KOMPOSIT
Material
komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih
material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit
memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa
diatur yang tinggi (tailorability), memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang
baik, memiliki kekuatan jenis (strength/weight) dan kekakuan jenis (modulus
Young/density) yang lebih tinggi daripada logam, tahan korosi, memiliki sifat
isolator panas dan suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat listrik yang
baik, dan dapat juga digunakan untuk menambal kerusakan akibat pembebanan dan
korosi (Sirait, 2010).
Material
komposit adalah material yang terbuat dari dua bahan atau lebih
yang tetap terpisah dan berbeda dalam level makroskopik selagi membentuk
komponen tunggal (www.id.wikipedia.org)
Penjelasan
lain tentang komposit juga diutarakan oleh Van Rijswijk, M.Sc, dkk (2001),
dalam bukunya Natural FibreComposites, komposit adalah bahan hibrida yang terbuat dari resin polimer diperkuat dengan
serat, menggabungkan sifat-sifat mekanik dan fisik.
Ada tiga
faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:
1. Material pembentuk. Sifat-sifat
intrinsik material pembentuk memegang
peranan yang sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.
2. Susunan struktural komponen.
Dimana bentuk serta orientasi dan ukuran tiaptiap komponen penyusun struktur
dan distribusinya merupakan faktor penting yang memberi kontribusi dalam
penampilan komposit secara keseluruhan.
3. Interaksi antar komponen. Karena
komposit merupakan campuran atau kombinasi komponen-komponen yang berbeda baik
dalam hal bahannya maupun bentuknya, maka sifat kombinasi yang diperoleh pasti
akan berbeda (Sirait, 2010).
Secara
umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik (bahan
pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi yang
digunakan dalam pembuatan komposit, biasanya berupa serat atau serbuk.
Gibson (1984) mengatakan bahwa matrik
dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik.
Matrik secara umum berfungsi untuk mengikat serat menjadi satu struktur
komposit.
2.2 KLASIFIKASI BAHAN KOMPOSIT
Klasifikasi
bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan komposit dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi komposit yang
sering digunakan antara lain seperti :
1. Klasifikasi menurut kombinasi material
utama, seperti metal-organic atau metal anorganic.
2. Klasifikasi
menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau laminate.
3. Klasifikasi
menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous.
4. Klasifikasi
menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural (Schwartz, 1984)
Sedangkan
klasifikasi menurut komposit serat (fiber-matrik composites) dibedakan
menjadi beberapa macam antara lain :
1. Fiber
composite (komposit serat) adalah gabungan serat dengan matrik
2. Filled
composite adalah gabungan matrik continous skeletal dengan
matrik yang kedua
3. Flake
composite adalah gabungan serpih rata dengan metrik
4. Particulate
composite adalah gabungan partikel dengan matrik
5. Laminate
composite adalah gabungan lapisan atau unsur pokok lamina (Schwartz,
1984 : 16)
Secara umum
bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit partikel (particulate
composite) dan bahan komposit serat (fiber composite). Bahan
komposit partikel terdiri dari partikel–partikel yang diikat oleh matrik.
Bentuk partikel ini dapat bermacam–macam seperti bulat, kubik, tetragonal atau
bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak. Sedangkan bahan komposit
serat terdiri dari serat – serat yang diikat oleh matrik. Bentuknya ada dua
macam yaitu serat panjang dan serat pendek.
2.2.1
Bahan Komposit Partikel
Dalam
struktur komposit, bahan komposit partikel tersusun dari partikel–partikel disebut
bahan komposit partikel (particulate composite) menurut definisinya
partikel ini berbentuk beberapa macam seperti bulat, kubik, tetragonal atau
bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak, tetapi rata–rata berdimensi
sama. Bahan komposit partikel umunya digunakan sebagai pengisi dan penguat
bahan komposit keramik (ceramic matrik composites). Bahan komposit
partikel pada umunya lebih lemah dibanding bahan komposit serat. bahan komposit
partikel mempunyai keunggulan, seperti ketahanan terhadap aus, tidak muda retak
dan mempunyai daya pengikat dengan matrik yang baik.
2.2.2 Bahan
Komposit Serat
Unsur utama
komposit adalah serat yang mempunyai banyak keunggulan, oleh karena itu bahan
komposit serat yang paling banyak dipakai. Bahan komposit serat terdiri dari
serat–serta yang terikat oleh matrik yang saling berhubungan. Bahan komposit
serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat panjang (continous fiber)
dan serat pendek (short fiberdan whisker). Dalam laporan ini
diambil bahan komposit serat (fiber composite). Penggunaan bahan
komposit serat sangat efesien dalam menerima beban dan gaya. Karena itu bahan
komposit serat sangat kuat dan kaku bila dibebani searah serat, sebaliknya
sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus serat.
Komposit serat dalam dunia industry
mulai dikembangkan dari pada menggunakan bahan partikel. Bahan komposit serat
mempunyai keunggulan yang utama yaitu strong(kuat), stiff (tangguh),
dan lebi tahan terhadap panas pada saat didalam matrik (Schwartz, 1984). Dalam
penggembangan teknologi pengolahan serat, membuat serat sekarang semakin
diunggulkan dibandingkan material–material yang digunakan. Cara yang digunakan
untuk mengkombinasi serat berkekuatan tarik tinggi dan bermodulus elastisitas
tinggi dengan matrik yang bermassa ringan, berkekuatan tarik renda, serta
bermodulus elastisitas rendah makin banyak dikembangkan guna untuk memperoleh
hasil yang maksimal. Komposit pada umumnya mengunakan bahan plastik yang
merupakan material yang paling sering digunakan sebagai bahan pengikat seratnya
selain itu plastic mudah didapat dan mudah perlakuannya, dari pada bahan dari
logam yang membutuhkan bahan sendiri.
2.3 TIPE
KOMPOSIT SERAT
Untuk memperoleh komposit yang kuat
harus dapat menempatkan serat dengan benar. Berdasarkan penempatanya terdapat
beberapa tipe serat pada komposit yaitu :
1. Continuous Fiber Composite
Continuous atau uni-directional, mempunyai
serat panjang dan lurus, membentuk lamina diatara matriknya. Jenis komposit ini
paling sering digunakan. Tipe ini mempunyai kelemahan pada pemisahan antar
lapisan. Hal ini dikarnakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.
2. Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)
Komposit ini tidak mudah dipengaruhi
pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya juga mengikat serat antar
lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak begitu lurus
mengakibatkan kekuatan dan kekakuan akan melemah.
3. Discontinuous Fiber Composite
Discontinuous Fiber Composite adalah tipe
komposit dengan serat pendek.
Tipe ini dibedakan lagi menjadi 3 ( Gibson, 1994 : 157
) :
a. Aligned discontinuous fiber
b. Off-axis aligned discontinuous fiber
c. Randomly oriented discontinuous fiber
4. Hybrid Fiber Composite
Hybrid Fiber Composite merupakan
komposit gabungan antara serat tipe serat lurus dengan serat acak. Tipe ini
digunakan supaya dapat mengganti kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat
menggabungkan kelebihannya.
2.4 BAGIAN
UTAMA DARI KOMPOSIT
2.4.1 Reinforcement
Salah satu bagian utama dari
komposit adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi sebagai
penanggung beban utama pada komposit.
Serat Gelas
Glass fiber adalah bahan
yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini biasanya digunakan sebagai penguat
matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat gelas sebagain besar
adalah SiO2 dan sisanya adalah oksida-oksida alumunium (Al),
kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur-unsur lainnya.
Berdasarkan bentuknya serat gelas
dapat dibedakan menjadi beberapa macam antaralain (Santoso, 2002):
a. Roving
Berupa
benang panjang yang digulung mengelilingi silinder.
b. Yarn
Berupa
bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen.
c. Chopped Strand
Adalah strand yang dipotong-potong
dengan ukuran tertentu kemudian digabung menjadi satu ikatan.
d. Reinforcing Mat
Berupa
lembaran chopped strand dan continuous strand yang
tersusun secara acak.
e.
Woven Roving
Berupa
benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder
f. Woven Fabric
Berupa serat
yang dianyam seperti kain tenun.
Berdasarkan jenisnya serat gelas dapat dibedakan
menjadi beberapa macam antara lain (Nugroho, 2007):
a. Serat E-Glass
Serat E-Glass adalah salah satu
jenis serat yang dikembangkan sebagai penyekat atau bahan isolasi. Jenis ini
mempunyai kemampuan bentuk yang baik.
b. Serat C-Glass
Serat C-Glass adalah jenis serat
yang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap korosi.
c. Serat S-Glass
Serat S-Glass adalah jenis serat
yang mempunyai kekakuan yang tinggi.
2.4.2 Matrik
Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai
bagian atau fraksi volume terbesar (dominan). Matrik mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a.
Mentransfer tegangan ke serat secara merata.
b.
Melindungi serat dari gesekan mekanik.
c. Memegang
dan mempertahankan serat pada posisinya.
d.
Melindungi dari lingkungan yang merugikan.
e. Tetap
stabil setelah proses manufaktur.
Sifat-sifat matrik (Ellyawan, 2008) :
a. Sifat
mekanis yang baik.
b. Kekuatan
ikatan yang baik.
c.
Ketangguhan yang baik.
d. Tahan
terhadap temperatur.
Menurut Gibson (1994) matrik dalam struktur komposit
dapat dibedakan menjadi:
2.4.2.1 Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix
Composites – PMC)
Bahan ini merupajan bahan komposit
yang sering digunakan, biasa disebut polimer berpenguat serat (FRP – Fibre
Reinforced Polymers or Plastics). Bahan ini menggunakan suatu polimer
berbahan resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon
dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. Komposit ini bersifat :
1) Biaya
pembuatan lebih rendah
2) Dapat dibuat
dengan produksi massal
3) Ketangguhan
baik
4) Tahan simpan
5) Siklus
pabrikasi dapat dipersingkat
6) Kemampuan
mengikuti bentuk
7) Lebih ringan.
Jenis polimer yang sering digunakan (Sudira, 1985) :
1. Thermoplastic
Thermoplastic adalah
plastik yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle) dengan
menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan
menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic akan meleleh
pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat
balik (reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali
mengeras bila didinginkan. Contoh dari thermoplastic yaitu
Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES, dan
Polieter eterketon (PEEK).
2. Thermoset
Thermoset tidak dapat
mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali pengerasan
telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi
tidak akan melunakkan thermoset melainkan akan membentuk arang
dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel,
seperti jenis-jenis melamin. Plastik jenis thermoset tidak
begitu menarik dalam proses daur ulang karena selain sulit penanganannya juga
volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang
bersifat thermoplastic. Contoh dari thermoset yaitu
Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).
Aplikasi PMC yaitu sebagai berikut :
1) Matrik
berbasis poliester dengan serat gelas
a) Alat-alat rumah tangga
b) Panel pintu kendaraan
c) Lemari perkantoran
d) Peralatan elektronika.
2) Matrik
berbasis termoplastik dengan serat gelas (kotak air radiator)
3) Matrik
berbasis termoset dengan serat carbon
a) Rotor helikopter
b) Komponen ruang angkasa
c) Rantai pesawat terbang
2.4.2.2 Komposit Matrik Logam (Metal Matrix
Composites – MMC)
Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium
sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida. Kelebihan
MMC dibandingkan dengan PMC :
1) Transfer
tegangan dan regangan yang baik.
2) Ketahanan
terhadap temperature tinggi
3) Tidak
menyerap kelembapan.
4) Tidak mudah
terbakar.
5) Kekuatan
tekan dan geser yang baik.
6) Ketahanan
aus dan muai termal yang lebih baik
Kekurangan MMC :
1) Biayanya
mahal
2) Standarisasi
material dan proses yang sedikit
Matrik pada
MMC :
1) Mempunyai
keuletan yang tinggi
2) Mempunyai
titik lebur yang rendah
3) Mempunyai densitas
yang rendah
4) Contoh :
Almunium beserta paduannya, Titanium beserta paduannya, Magnesium beserta
paduannya.
Proses
pembuatan MMC :
1) Powder
metallurgy
2) Casting/liquid
ilfiltration
3) Compocasting
4) Squeeze
casting
Aplikasi MMC,
yaitu sebagai berikut :
1) Komponen
automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)
2) Peralatan
militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)
3) Aircraft
(rak listrik pada pesawat terbang)
4) Peralatan
Elektronik
2.4.2.3 Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix
Composites – CMC)
Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan
diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana
terbuat dari silikon karbida atau boron nitride. Matrik yang
sering digunakan pada CMC adalah :
1) Gelas
anorganic.
2) Keramik
gelas
3) Alumina
4) Silikon
Nitrida
Keuntungan dari CMC :
1) Dimensinya
stanil bahkan lebih stabil daripada logam
2) Sangat
tanggung , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron
3) Mempunyai
karakteristik permukaan yang tahan aus
4) Unsur kimianya
stabil pada temperature tinggi
5) Tahan pada
temperatur tinggi (creep)
6) Kekuatan
& ketangguhan tinggi, dan ketahanan korosi
Kerugian dari CMC :
1) Sulit untuk
diproduksi dalam jumlah besar
2) Relative
mahal dan non-cot effective
3) Hanya untuk
aplikasi tertentu
Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut
:
1) Chemical
processing = Filters, membranes, seals, liners, piping, hangers
2) Power
generation = Combustorrs, Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat exchange tubes,
liner
3) Wate
inineration = Furnace part, burners, heat pipes, filters, sensors.
4) Kombinasi
dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas potong.
5) Serat
grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser.
6) Grafit/keramik
gelas untuk bantalan,perapat dan lem.
7) SiC/litium
aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesin panas.
2.5 BAHAN PEMBENTUK KOMPOSIT
Bahan pembuat fiberglass pada
umumnya terdiri dari 11 macam bahan, 6 macam sebagai bahan utama dan 5 macam
sebagai bahan finishing. Sebagai bahan utama yaitu erosil, pigmen, resin,
katalis, talk, mat, sedangkan sebagai bahan finishing antara lain : aseton,
PVA, mirror, cobalt, dan dempul.
1. Aerosil
Bahan ini berbentuk bubuk sangat
halus seperti bedak bayi berwarna putih. Berfungsi sebagai perekat mat agar
fiberglass menjadi kuat dan tidak mudah patah/pecah.
2. Pigment
Pigmen adalah zat pewarna sebagai
pencampur saat bahan fiberglass dicampur. Pemilihan warna disesuaikan dengan
selera pembuatnya. Pada umumnya pemilihan warna untuk mempermudah proses akhir
saat pengecatan.
3. Resin
Bahan ini berujud cairan kental
seperti lem, berkelir hitam atau bening. Berfungsi untuk mencairkan/ melarutkan
sekaligus juga mengeraskan semua bahan yang akan dicampur. Biasanya
bahan ini dijual dalam literan atau dikemas dalam kaleng.
4. Katalis
Zat ini berwarna bening dan
berfungsi sebagai pengencer. Zat kimia ini biasanya dijual bersamaan dengan
resin, dan dalam bentuk pasta. Perbandingannya adalah resin 1 liter dan
katalisnya 1/40 liter.
5. Talk
Sesual dengan namanya
bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti sagu. Berfungsi
sebagal campuran adonan fiberglass agar keras dan agak lentur.
6. Mat
Bahan ini berupa anyaman mirip kain
dan terdiri dari beberapa model, dari model anyaman halus sampai dengan anyaman
yang kasar atau besar dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran
adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan
mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya fiberglass menjadi kuat
dan tidak getas.
7. Aseton
Pada umumnya cairan ini berwarna
bening, fungsinya seperti katalis yaitu untuk mencairkan resin.
Zat ini digunakan apabila adonan terlalu
kental yang akan mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama
keringnya.
8. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia
berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk melapis antara master
mal/cetakan dengan bahan fiberglass. Tujuannya adalah agar kedua bahan tersebut
tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat dilepas dengan
mudah dari master mal atau cetakannya.
9. Mirror
Sesuai namanya, manfäatnya hampir
sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek licin. Bahan ini berwujud pasta dan
mempunyai warna bermacam macam.
10. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna
kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan aktif pencampur katalis agar cepat
kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan terlalu encer.
Bahan ini dapat dikategorikan sebagai bahan penyempurna, sebab tidak semua
bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas
resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan
3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat menimbulkan
api.
11. Dempul
fiberglass
Setelah hasil cetakan
terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang tidak rata dan
berpori-pori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan
fiberglass hasil cetakan menjadi lebih halus dan rata sehingga siap
dilakukan pengerjaan lebih lanjut.
2.6 KARAKTERISTIK MATERIAL KOMPOSIT
2.6.1 Sifat – sifat Material
Komposit
Dalam pembuatan sebuah material
komposit, suatu pengkombinasian optimum dari sifat-sifat bahan penyusunnya
untuk mendapatkan sifat-sifat tunggal sangat diharapkan. Beberapa material
komposit polymer diperkuat serbuk yang memiliki kombinasi sifat-sifat yang
ringan, kaku, kuat dan mempunyai nilai kekerasan yang cukup tinggi. Disamping
itu juga sifat dari material komposit dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
material yang digunakan sebagai bentuk komponen dalam komposit, bentuk geometri
dari unsur-unsur pokok dan akibat struktur dari sistem komposit, cara
dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk lainnya
Menurut Agarwal dan Broutman, yaitu
menyatakan bahwa bahan komposit mmpunyai cirri-ciri yang berbeda dan komposisi
untuk menghasilkan suatu bahan yang mempunyai sifat dan cirri tertentu yang
berbeda dari sifat dan ciri konstituen asalnya. Disamping itu konstituen asal
masi kekal dan dihubungkan melalui suatu antara muka.
Dengan kata lain, bahan komposit
adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari fasa yang tersebar dan fasa yang
berterusan. Fasa tersebar selalu terdiri dari serat atau bahan pengukuh,
manakalah yang berterusannya terdiri dari matriks.
2.6.2 Jenis – jenis Material
Komposit
2.6.2.1 Material Komposit Serat
Material komposit serat yaitu
komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang diproduksi secara
fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai contoh adalah
FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan banyak
digunakan, yang sering disebut fiber glass.
2.6.2.2 Komposit Lapis (Laminated
Composite)
Komposit lapis yaitu komposit yang
terdiri dari lapisan dan bahan penguat, contohnya polywood, laminated
glass yang seringdigunakan sebagai bahan bangunan dan kelengkapannya.
2.6.2.3 Komposit Partikel (Particulate
Composite)
Komposit partikel yaitu komposit
yang terdiri dari partikel dan bahan penguat seperti butiran (batu dan pasir)
yang diperkuat dengan semen yang sering kita jumpai sebagai betin.
2.6.3 Propertis Material Komposit
Kemajuan kini telah mendorong
peningkatan dalam permintaan terhadap bahan komposit. Perkembangan bidang
sciences dan teknologi mulai menyulitkan bahan
konvensional seperti logam untuk memenuhi keperluan aplikasi baru. Bidang
angkasa lepas, perkapalan, automobile dan industri pengangkutan
merupakan contoh aplikasi yang memerlukan bahan-bahan yang berdensity rendah,
tahan karat, kuat, kokoh dan tegar. Dalam kebanyakan bahan konvensional seperti
keluli, walaupun kuat ia mempunyai density yang tinggi dan rapuh. Sifat maupun
karakteristik dari komposit ditentukan oleh :
a. Material
yang menjadi penyusun komposit
Karakteristik komposit ditentukan berdasarkan
karakteristik material penyusun menurut rule of mixture sehingga akan
berbanding secara proporsional.
b. Bentuk dan penyusunan
struktural dari penyusun
Bentuk dan cara penyusunan komposit akan mempengaruhi
karakteristik komposit.
c. Interaksi
antar penyusun
Bila terjadi interaksi antar penyusun akan
meningkatkan sifat dari komposit.
2.6.4 Kelebihan Material Komposit
Material komposit mempunyai
beberapa kelebihan berbanding dengan bahan
konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut
pada umumnya dapat dilihat dari beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat
mekanikal dan fisikal dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :
a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal
Pada umumnya pemilihan bahan matriks
dan serat memainkan peranan penting dalam menentukan
sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serta dapat
menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan
kekakuan yang lebih tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.
b. Biaya
Faktur biaya juga memainkan peranan
yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat
dengan penghasilan suatu produk yang seharusnya memperhitungkan
beberapa aspek seperti biaya bahan mentah, pemrosesan, tenaga manusia, dan
sebagainya.
2.6.5 Kekurangan Material Komposit
a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan dengan
metal.
b. Kurang elastis
c. Lebih sulit dibentuk secara plastis.
2.6.6 Kegunaan Material Komposit
Penggunaan material komposit sangat luas, yaitu untuk
:
a. Angkasa luar
= Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.
b. Kesehatan =
Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
c. Marine /
Kelautan = Kapal layar, Kayak
d. Industri
Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam
e. Industri
Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.
f. Olah raga
dan rekreasi = Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
g. Automobile =
Komponen mesin, Komponen kereta
h. Angkasa luar
= Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.
2.6.7 Contoh Material Komposit
1. Plastik
diperkuat fiber:
a. Diklasifikasikan
oleh jenis fiber :
1) Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)
2) Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP
3) Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally,
"fiberglass")
b. Diklasifikasikan
oleh matriks:
1) Komposit Thermoplastik
a) long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics
b) glass mat thermoplastics
2) Thermoset Composites
2. Metal matrix
composite MMC:
a. Cast iron
putih
b. Hardmetal
(carbide in metal matrix)
c. Metal-intermetallic
laminate
3. Ceramic
matrix composites:
a. Cermet
(ceramic and metal)
b. concrete
c. Reinforced
carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix)
d. Bone
(hydroxyapatite reinforced with collagen fibers)
4. Organic
matrix/ceramic aggregate composites
a. Mother of
Pearl
b. Syntactic
foam
c. Asphalt
concrete
5. Chobham
armour (lihat composite armour)
6. Engineered
wood
a. Plywood
b. Oriented
strand board
c. Wood plastic
composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)
d. Pykrete
(sawdust in ice matrix)
7. Plastic-impregnated
or laminated paper or textiles
a. Arborite
b. Formica
(plastic)
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Material
komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih
material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit
memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa
diatur yang tinggi (tailorability), memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang
baik, memiliki kekuatan jenis (strength/weight) dan kekakuan jenis (modulus
Young/density) yang lebih tinggi daripada logam, tahan korosi, memiliki sifat
isolator panas dan suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat listrik yang
baik, dan dapat juga digunakan untuk menambal kerusakan akibat pembebanan dan
korosi.
BAB IV
DAFTAR
PUSTAKA
http://forum.upi.edu diakses pada tanggal 31 Mei 2013
http://eatrenkz.blogspot.com diakses pada tanggal 31 Mei 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposit diakses pada tanggal 31 Mei 2013
http://taufik-yoriwe.blogspot.com diakses pada tanggal 31 Mei 2013
oLEH :OVITA LAURA
Langganan:
Postingan (Atom)